Gigil otak

Gigil otak pada tempurung kosong. Jiwaku mengendus jemari inspirasi yang sampai saat ini masih kemarau pada logika. Ribuan kata telah ku telan. Jutaan petuah telah ku kunci dalam cangkang telinga. Tapi, banyaknya aliran kata dan petuah itu ternyata tidak juga melahirkan kreatifitasku dalam bernalar. Serasa ada yang mampet dan tersumbat. Rasanya ada ketidakberesan dalam caraku melahap dan memproses inspirasi, tapi apa?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan dan Perbedaan Filsafat Pendidikan Islam dan Ilmu Pendidikan Islam

Review Pengantar Evaluasi Pendidikan

Sejarah Singkat Himpunan Pemuda Muslim Mencorek (HPMM)