Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

KESAN

KESAN "Sebenarnya apa yang dicari oleh orang-orang yang suka wisata? Pantai? Gunung? atau apa?". Pertanyaan itu disodorkan salah seorang teman pada obrolan di Masjid tadi malam. Tak berselang lama, temanku yang lain menimpali; "dia mencari sesuatu yang tidak ada di tempat kita". Yang lain lagi menyanggah; "kalau yang dicari itu adalah sesuatu yang tidak ada di tempat yang biasa kita kunjungi, kenapa dia tidak searching saja? toh sekarang kita bisa lebih mudah menikmati panorama alam lewat gambar, atau video yang di unggah di internet. Lebih hemat juga kan! Sebagian yang lain berkata; Menurutku, bukan itu yang mereka cari, karena yang mereka cari adalah "kesan", bagiku, inilah yang mendasari orang-orang suka berwisata; ada kesan yang berbeda dibalik itu semua. Dan di balik itu semua, ada nuansa togetherness (kebersamaan). Tepat, obrolan itu terbungkam dengan kalimat "kesan". Bagiku, "kesan" tidak hanya b...

GENERASI BINATANG

GENERASI BINATANG Manusia sebagai makhluk kompleks yang kaya akan estetika mempunyai instingtif dasar berupa "curiosity" (rasa ingin tahu). Beragam potensi telah Tuhan anugerahkan kepada manusia. Manusia dengan beberapa potensi tersebut bisa menjadi makhluk yang kreatif. Manusia punya telinga untuk mendengar, mata untuk melihat, otak untuk berfikir dan hati untuk memahami. Berbeda halnya dengan binatang, manusia mempunyai kompleksitas yang berbeda ketika potensinya berbenturan dengan dinamisasi zaman. Di sinilah manusia akan nampak kreatifitasnya. Berangkat dari tidak tahu kemudian ia mencari tahu dan akhirnya berpengetahuan. Tapi, ternyata ada juga manusia yang menjadi kader-kader binatang. manusia-manusia ini sengaja membekukan beragam potensi yang diberikan Tuhan dan hanya memaksimalkan potensi kebinatangannya saja. Imam Al-Syafi'i pernah berkata "Al-insaanu hayawaanu al-naathiq" (manusia adalah binatang yang berakal)....

DO'A RINDU KEPADA HATI

DO'A RINDU KEPADA HATI Seakan meratap pada malam, rindu kian ringkih mencari sandaran untuk berbagi. Angin malam hanya meninggalkan desus tanpa telinga untuk berbisik semua rahasia yang terpendam di jiwa. Kelopak rindu itu perlahan layu ditangkai waktu.  Meski kelopak rindu itu kian layu karena rapuh, tangkai cintanya harus tetap bertahan menegakkannya dengan berpondasikan akar keyakinan yang tinggal sehelai menguatkannya dengan menghunjamkan gigitan kuat pada dasar jiwa. Dua tangkai bulan rindu itu akan berkecamuk dalam ratapan dinding dahaga atas tahanutsnya hati. meninggalkan bayi kidung rindu dengan tangisan menyayat. Sang waktu melukiskan memoar pada kanvas kehidupan, tentang prahara duka, nestapa dan bahagia. Tiada lagi khalwat manis antara dahan rindu dan daun hati. Tapi meskipun demikian, rindu seakan memahami bahwa hati tidaklah sepenuhnya meninggalkannya. Dia hanya pergi sejenak merias diri untuk menghadirkan kesejukan seperti halny...

DRAMA KOLOSAL KEHIDUPAN

DRAMA KOLOSAL KEHIDUPAN Dunia ini ternyata penuh akan kepura-puraan. Tuhan bilang bahwa kehidupan itu permainan. Ya, seperti main drama kolosal. Banyak figur yang bermain di sana. Ada yang berperan sebagai protagonis, antagonis dan ada pula yang berperan sebagai pemain figuran (tritagonis).  Seperti halnya teori dramaturgi yang digagas oleh Erving Goffman, teori ini menyatakan bahwa ada 2 hal besar ketika seseorang memainkan perannya, hal tersebut sering disebut dengan panggu ng belakang dan panggung depan. Seperti namanya, panggung belakang adalah tempat untuk melakukan sebuah persiapan sebelum pementasan dan panggung depan adalah ketika kita sudah memerankan peran dalam sebuah pertunjukan. Jadi, Ketika kita sedang bersiap untuk beraktifitas, anggap saja kita sedang berada pada panggung belakang dan sedang melakukan persiapan untuk memainkan peran kita agar bisa lebih maksimal. Dan ketika kita sudah berinteraksi dengan orang lain atau mungkin a...

POLIGAMI BUKANLAH SUATU KEHARUSAN

POLIGAMI BUKANLAH SUATU KEHARUSAN Ada peristiwa menarik saat Rasulullah mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshar. Di antara yang dipersaudarakan Rasulullah adalah sahabat Abdurrahman bin 'Auf (Muhajirin) dengan sahabat Sa'ad bin Rabi' Al-Anshary (Anshar). di kalangan para sahabat Anshar, Sa'ad dikenal sebagai pribadi yang kaya raya bahkan ia menawarkan kepada abdurrahman bin auf untuk meilih salah satu di antara dua kebunnya yang luas. Dan lebih ngeri lagi, sahabat Sa'ad bin Rabi' menawarkan salah satu istrinya kepada Abdurrahman bin 'Auf. Meski akhirnya Abdurrahman bin 'Auf tidak menerima pemberian dari Sa'ad bin Rabi', dan lebih memilih pasar untuk berniaga. Bagi kebanyakan muslim mungkin mereka akan bilang begitu hebat dan mulianya para sahabat itu. Begitu mulianya hati Abdurrahman bin 'Auf dan begitu dermawannya Sa'ad bin Rabi'. Tapi, saya melihat pada objek kajian yang berbeda. Saya berfikir...

Pelacur & Tokoh Agama

Pelacur & Tokoh Agama Jangan merasa bangga diri dengan gelar tokoh agama dan jangan terlampau berkecil hati karena menjadi seorang pelacur. Bisa jadi seorang yang bergelar pelacur lebih mulya dari orang yang bergelar tokoh agama. Kemaksiatan yang seorang pelacur lakukan dan ibadah yang tokoh agama tunaikan seakan menjadi postulat untuk membenarkan dan mendiskriminasi status sosial seseorang. Padahal, literatur dalam agama sendiri tidak memberikan justifikasi akan hal ini. Saya kira keduanya saling berproses untuk saling menciptakan ritme kehidupannya sendiri-sendiri. Bukankah sudah dijelaskan di dalam hadits tentang seorang pelacur yang masuk syurga dan Seorang ahli ibadah yang masuk Neraka? Tuhan tidak melihatmu jijik karena kamu berprofesi sebagai seorang pelacur dan Tuhan tidak memberikan sanjungan terhadapmu karena kamu dipanggil orang-orang sebagai salah seorang pemuka agama. Tuhan lebih mengetahui, apa sekiranya yang ada di dalam hatimu. Pengeta...

AL-QUR'AN SEBAGAI PEMANIS BIBIR

AL-QUR'AN SEBAGAI PEMANIS BIBIR Di kampung saya kerap mendapati lantunan al-quran di corong-corong menara Masjid. Sungguh indah lantunan itu, mengalun dari bibir para pelantun al-quran. Para pelantun al-quran seakan tiada lelah menggumamkan ayat-ayat suci al-quran. Saya kemudian berfikir, apa sih sebenarnya fungsi dari al-quran? mengapa banyak orang yang melantunkannya? Adakah yang istimewa dari apa yang dibaca pelantun al-quran tersebut? Saya kemudian baca literatur-literatur seputar akan hal ini, dan akhirnya saya dapati bahwa fungsi al-quran di antaranya adalah sebagai petunjuk, sebagai pedoman hidup, sebagai tuntunan dan hukum untuk kesejahteraan hidup. Dari al-quran diharapkan manusia bisa lebih terarah, mencapai titik keseimbangan, peduli terhadap sesama, menumbuhkan nilai-nilai sosial dan juga bertindak bijak terhadap alam. Lantas kemudian saya berfikir dengan konstruk berfikir yang bertendensi ke arah sosial, di seputar pikiran saya bergemuruh ...