Muslimah Bercadar
Kagumku pada engkau wanita bercadar.
Suaramu bisu tapi nyata.
Wajahmu adalah mutiara didasar lautan terkubur bulir pasir dan berpenjaga raja laut.
Tiada seorangpun yang bisa menyentuhmu dengan mudahnya.
Jika terus memaksa, para penjagamu akan memangsanya.
Kamu tampak semakin anggun meskipun dalam dunia ilusi saya melihatnya.
Imanmu laksana sayap yang mekar mengarungi luasnya angkasa.
Iman berkuncup kidung kedamaian.
Hingga nanti tiba waktunya,
Aku ingin memetik kelopakmu lewat ijin darimu.
Aku ingin meminangmu dengan mahar suci dari Ridlo Tuhan.
Wahai engkau, pemudi berniqob iman.
Aminkanlah harapku, agar semampai ilalang meneduhkanku dalam keteduhan hati.
Suaramu bisu tapi nyata.
Wajahmu adalah mutiara didasar lautan terkubur bulir pasir dan berpenjaga raja laut.
Tiada seorangpun yang bisa menyentuhmu dengan mudahnya.
Jika terus memaksa, para penjagamu akan memangsanya.
Kamu tampak semakin anggun meskipun dalam dunia ilusi saya melihatnya.
Imanmu laksana sayap yang mekar mengarungi luasnya angkasa.
Iman berkuncup kidung kedamaian.
Hingga nanti tiba waktunya,
Aku ingin memetik kelopakmu lewat ijin darimu.
Aku ingin meminangmu dengan mahar suci dari Ridlo Tuhan.
Wahai engkau, pemudi berniqob iman.
Aminkanlah harapku, agar semampai ilalang meneduhkanku dalam keteduhan hati.
Komentar
Posting Komentar