Cahaya Syurga, Cahaya Harapan

Hati terlanjur terkoyak
Sempat ku lihat bahagia pada cahaya harapan yang berdiri mematung dibibir pintu. Hati lantas berdesir hebat, bersikap salah tingkah.
Berkali-kali isyarat mempersilahkan untuk singgah
Tapi cahaya itu hanya tetap berdiri mematung. Hanya sesungging senyum yang merekah dari bibir cahaya harapan.
Hati kian merekah bahagia
Ia mendendang lagu asmara pada jiwa yang bertaman sakura cinta.
Harapannya kian melambung.
Tapi,
Ternyata hati salah tafsir.
Cahaya harapan itu tak kunjung masuk.
Meski hanya sekedar singgah.
Dia lebih memimilih mematung dibibir pintu dan menunggu hati lain yang jadi sandarannya.
Kini, hati merana karena luka.
Terkoyak oleh serpihan asa yang menyiksa.
Hati yang sudah terlanjur terkoyak, kini menderum kesakitan.
Mengawali bait pilu pada aksara hidupnya.
Dan, kelopak sakura yang dulu bermekaran pada taman hatinya kini mulai layu dan berguguran. Menjadikan dahan hati telanjang layu bersimbah kepedihan.
*Catatan untuk bintang harapan si Cahaya Syurga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan dan Perbedaan Filsafat Pendidikan Islam dan Ilmu Pendidikan Islam

Review Pengantar Evaluasi Pendidikan

Sejarah Singkat Himpunan Pemuda Muslim Mencorek (HPMM)