Doa Seorang Pendosa

Tuhan,
Ampuni hamba yang berbalur nanah maksiat.
Sesaat karena cinta yang tak berdermaga hamba lupa.
Hamba lupa, jika ada sang Maha Empunya Cinta.
Hamba faham,
Cinta yang berlebih terhadap makhluk yang belum menjadi hak adalah perkara yang engkau benci. Dan bahkan kau kategorikan syirik dalam hal kecintaan.
Hamba faham,
Perbuatan itu tidak engkau sukai.
Bantulah hamba Tuhan...
Bantulah hamba memperbaiki diri.
Menjadi manik-manik mutiara yang mengagumkan.
Saya ingin seperti itu.
Dalam firman-Mu, kau singgung bahwa diriku adalah sebaik-baik ciptaan.
Tapi, tindakanku tidaklah lebih dari seorang pecundang.
Aku iri dengan mataharimu.
Mataharimu rela memanggang diri untuk kemanfaatan makhluk lain.
Ia tetap setia mesti terus-terusan memegang bara.
Dan ia tidak lekang menebar kemanfaatan.
Aku ingin menjadi orang baik yang tak pernah mengusik orang lain.
Sebagaimana nasehat sahabat baik yang dialamtkan kepada saya.
Saya ingin hal itu.
Saya rindu.
Imanku telanjang,
ditengah sahara gersang yang menggarang.
Akhlakku mengusang, menjadi barang yang sangat cocok dibuang.
Tapi, saya ingin kesejukan.
Saya ingin keindahan.
Saya ingin imanku mengembang didahan taqwa.
Bantu aku Tuhan.
Bismillah...
Semoga aku bisa.
Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan dan Perbedaan Filsafat Pendidikan Islam dan Ilmu Pendidikan Islam

Review Pengantar Evaluasi Pendidikan

Sejarah Singkat Himpunan Pemuda Muslim Mencorek (HPMM)