MINDER
Terkadang saya berfikir, pantaskah saya berteman dengan
sahabat-sahabat saya yang latar belakang keluarganya berpendidikan. Saya
terkadang berkaca, saya ini hanya anak kampungan. Jika di kampus saya
memegang pena & di rumah saya memegang sabit.
Orang tuaku
hanya pekerja serabutan. Tiap hari, punggung orangtuaku terpanggang oleh
teriknya matahari & peluh keletihan tidak pernah terhenti mengucur
dari pori-porinya. Nampak jelas guratan-guratan keletihannya.
Sedangkan saya,
Saya hanya pemuda kampung, yang jika di rumah hanya bisa menghabiskan waktu di sawah. Terkadang membantu ayah. Mencari pakan buat ternak.
Saya hanya pemuda kampung, yang jika di rumah hanya bisa menghabiskan waktu di sawah. Terkadang membantu ayah. Mencari pakan buat ternak.
Inilah saya,
Berasal dari keluarga sederhana.
Anak kampungan, meski demikian saya sangat bangga dengan orang tua saya.
Masihkah kalian mau menerima saya sebagai sahabat?
Terus terang saya minder.
Berasal dari keluarga sederhana.
Anak kampungan, meski demikian saya sangat bangga dengan orang tua saya.
Masihkah kalian mau menerima saya sebagai sahabat?
Terus terang saya minder.
Komentar
Posting Komentar