SAYA MEMILIH KARENA SAYA MANUSIA
SAYA MEMILIH KARENA SAYA MANUSIA Seseorang tidak akan menjadi manusia secara utuh jika apa yang ia pilih adalah sesuatu yang dipilihkan. Memilih adalah proses melatih kemampuan untuk memanusiakan diri. Pilihan jernih bukanlah suatu adaptasi hasil kekangan dari pranata sosial ataupun norma sosial yang berlaku secara konsensus di masyarakat. Adaptasi semacam ini merupakan bentuk pertahanan diri yang rapuh. Misalnya sebuah ayat yang menjelaskan potensi manusia, Allah swt berfirman: وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (7) فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10) Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Q. S. al-Syams [91]: 7-10). Ibn Abbas menafsirkan kata “fa alhamaha fujuraha wa taqwaha,” bahwa Allah mengajarkan manusi...