NASEHAT SEORANG TEMAN
Malam itu, ketika diri ini sedang
bercumbu mesra dengan mimpi, engkau datang menghampiriku setelah tahajudmu
sembari meletakkan telapak tanganmu yang masih basah karena bekas air wudlumu
membuatku terhenyak dari tidurku.seketika, dalam keadaan setengah sadar aku
hujani dirimu dengan beberapa pertanyaan yang aku sendiri tidak tahu, apa yang
aku tanyakan dan kamu dengan begitu hikmahnya menjawab semua pertanyaan yang
telah aku ajukan. Sejenak, aku diam sambil membuang rasa kantuk yang semakin
membabi buta bergelayut di pelupuk mataku, aku teringat akan sabda Nabi,
yang artinya:
“Maha suci Allah, fitnah
apakah kiranya yang diturunkan pada malam ini. kekayaan apakah yang
kiranya yang diturunkan pada malam ini? Siapa kiranya yang membangunkan
orang-orang yang tidur dikamar. Betapa banyak orang-orang yang berpakaian di
dunia, dia akan telanjang pada hari kiamat”(HR. BUKHARI).
Juga teringat akan Hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari & Muslim dari jalan sahabat ibnu mas’ud,
dimana beliau berkata, Bahwasanya ada seorang laki-laki yang di adukan kepada
Rasulullah; bahwa dia tidur hingga pagi. Beliau lantas bersabda, “itulah orang
yang kedua telinganya di kencingi syetan”.
Tentunya setelah teringat Hadits
tersebut, aku berfikir dalam-dalam, kalau aku juga tidak ingin seperti apa yang
telah di sabdakan Rasulullah di atas, yaitu termasuk bagian orang-orang yang
telinganya di kencingi syetan. tak lama kemudian dalam keadaan kantuk yang
menggebu-gebu aku paksakan diriku untuk bangkit dan kemudian menuju sumur untuk
mengambil air wudlu, dalam keadaan seperti itu aku gumamkan dalam benakku,
“malam ini aku harus berkhalwat dengan Tuhanku”.
Dengan menahan Rasa kantuk dan hawa
dingin yang menusuk-nusuk pori-poriku, aku guyurkan air dan aku basuh seluruh
anggota wudluku. Setelah aku Rasa prosesi wudluku telah usai, tibalah saatnya
untuk berkhalwat dengan tuhanku di tengah keheningan malam dan tiada seorangpun
yang akan menggangguku, masya Allah..... begitu hikmatnya malam itu. Terima
kasih kawan karena engkau telah membangunkanku dari tidur lelapku dan kemudian
mengingatkanku akan ‘ibadah kepada sang pencipta alam ini. Tak hanya itu kamu
juga mengingatkanku akan puasa sunnah yang telah di jalankan Rasulullah setelah
puasa Ramadhan yaitu puasa syawal, dimana Rasulullah menjelaskan bahwa puasa
enam hari di bulan itu sepertii berpuasa sepanjang tahun.
Tiadalah teman yang baik di dunia
ini kecuali teman yang senantiasa mengingatkan kita akan akhirat, dan itulah
yang aku alami ketika aku bersamamu kawan.
“seseorang itu atas agama kekasihnya
(teman), maka perhatikanlah dengan siapa kamu berteman”.
Seorang teman itu sangat berpengaruh
terhadap pembentukan karakter seseorang, maka sudah seyogyanya bagi kita untuk
memperhatikan, dengan siapakah kita beteman? Jika kita berteman dengan tukang
minyak wangi, maka aroma kitapun ikut mewangi, begitu juga jika kita berteman
dengan pandai besi, maka tidak menutup kemungkinan kalau kita akan terpercik
apinya, atau paling tidak bau kita jadi tidak enak akibat kepulan asap yang
nempel di tubuh kita.
Terima kasih sobat, karena engkau
tidak pernah bosan mengingatkanku akan hari dimana kita tidak punya daya dan
upaya untuk menolaknya, hari dimana semua mata terbelalak, hari dimana pada
saat itu kita akan di bangkitkan dan kemudian akan mempertanggung jawabkan
seluruh perbuatan yang telah kita tanam di dunia ini.
Komentar
Posting Komentar