ANYIR DOSA



TOLOLNYA RASAKU

 
Tuhan,
Jika rasa ini buruk baginya.
 

Tolong,
Ambilkan belati dilaci arsy-Mu.
 

Kan kutikam rasa ini secara perlahan.
Bantulah kau sayatkan kebusukan rasa yang berbalur nanah
Meski terkoyak & bersimbah luka, kan kucoba tersenyum.
 

Dalam diam, hening, senyap
Ku terpekur lesu oleh rasa dusta
Yang mulai menggerogoti
Mencabik-cabik nurani yang kini membuta hina
 

Ah, bau anyir itu
Izinkanlah bau anyir darah yang mengalir dari sungai rasa itu bercucuran
Menyembur dari hati yang berkawan dosa
Kan kubasuh muka yang penuh luka ini dengan anyir darah itu
 

Biarlah,
Biarlah... kegundahan menyergap batinku.
Mematahkan ruas-ruas tulang harapanku
 

Biarkan,
Aku pasrah akan semuanya.
 

Aku sudah mulai bosan bermandikan dosa
Bersarung maksiat
Bertopeng Iman
Dan berhias kepura-puraan.
 

Biarkanlah,
Biarkanlah semuanya terburai
Biar terlihat wajah nista kemunafikan itu



# coretan dari hati yang terjerat parit dosa

Malang, 15 Januari 2014, pukul 12:05 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan dan Perbedaan Filsafat Pendidikan Islam dan Ilmu Pendidikan Islam

Review Pengantar Evaluasi Pendidikan

Sejarah Singkat Himpunan Pemuda Muslim Mencorek (HPMM)