Pendekatan Elektik, Relasi Lateral, Bonus Demografi, Top Down Innovation dan Enrichment
Jawaban
Pengembangan Kurikulum
Oleh : Taqwim
1. a). Pendekatan Eklektik yaitu dapat memilih yang terbaik
diantara beberapa pendekatan dan disesuaikan dengan karakteristiknya.
b). Relasi lateral sekuensial yaitu relasi sederajat yang saling berkonsultasi.
c). Bonus
demografi yaitu kondisi jumlah penduduk usia produktif yang
menguntungkan bila dimanfaatkan untuk mempercepat pembangunan.
d). Top
down innovation yaitu inovasi yang sengaja diciptakan oleh atasan sebagai
usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Strategi
yang digunakan adalah power coersive atau pemaksaan dari atasan yang
berkuasa.
e). Enrichment
Teaching yaitu memperkaya dan mengembangkan metode pengajaran
guru.
2. Terdapat beberapa
point dari nasihat Imam Waki’ ini yang dapat dijadikan bahan renungan untuk
mengagamakan peserta didik, diantaranya:
Pertama, Memperkuat ingatan
dengan meninggalkan maksiat.
Dalam konsep psikologi, seseorang dikatakan sehat mentalnya jika terwujud
keserasian fungsi yang terdapat pada dirinya, yaitu fungsi yang berkesesuaian
antara satu fungsi dengan fungsi lainnya
Kedua, Ilmu adalah cahaya
ilahi yang tidak akan nampak dan terlahirkan dari orang yang suka berbuat
maksiat.
Ketiga, mengajarkan sikap
wara’ terhadap peserta didik dan tidak menganggap remeh suatu perbuatan yang
mengarah pada kemaksiatan, sekecil apapun itu bentuknya.
Keempat, nasihat Imam waki’
tersebut mengandung nilai-nilai penjagaan diri dari hal-hal yang dapat
melenakan.
3. Rambu-rambu Pembuatan KKM
Ø KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
Ø KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah
Ø Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 –
100
Ø Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100
Ø Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah nilai ketuntasan belajar
maksimal
Ø Nilai KKM harus dicantumkan dalam LHBS
MEKANISME/LANGKAH-LANGKAH
:




![]() |
|||
![]() |
|||
Penentuan berdasarkan pada hasil tes penerimaan siswa
baru. Juga bisa ditentukan dengan; a). Menentukan KKM indikator, b). KKM
Kompetensi Dasar (KD), c). KKM Mata
Pelajaran
Langkah-langkah perhitungan;
a)
Kompleksitas
yaitu tingkat kesulitan materi pada IP (Indikator Pencapaian), KD (Kompetensi
Dasar) dan SK (Standar Kompetensi). Jika tingkat komlektisitas semakin tinggi
maka semakin kecil pula skor yang dicapai.
Contoh; rentang nilai pada kompleksitas tinggi (50-66),
kompleksitas sedang (66-82) dan kompleksitas rendah (82-100)
b)
Daya Dukung
yaitu faktor yang berorientasi pada ketersediaan sarpran sekolah yang dapat
menunjang kegiatan belajar mengajar. Rentang nilai yang digunakan fleksibel,
disesuaikan dengan daya dukung yang ada di sekolah.
Contoh; daya dukung tinggi (85-100), daya dukung sedang
(67-84) dan daya dukung rendah (50-66).
c)
Intaks (Tingkat
Kemampuan Rata-Rata).
Penentuannya bisa berdasarkan nilai PSB (Penerimaan Siswa
Baru) dan juga nilai yang telah diperoleh oleh siswa di kelas sebelumnya.
Contoh; intaks tinggi (85-100), intaks (67-84) dan intaks
rendah (50-66).
Lebih mudahnya, lihat tabel dibawah ini;
Tiga
aspek penting yang dianalisis
|
Kriteria
& Skala Penilaian
|
||
Kompleksitas
|
Tinggi
< 67
|
Sedang
67-81
|
Rendah
82-100
|
Daya
Dukung
|
Tinggi
82-100
|
Sedang
67-81
|
Rendah
<
67
|
Intaks
|
Tinggi
82-100
|
Sedang
67-81
|
Rendah
<
67
|
3.
Sebagaimana dijelaskan kemendikbud Muhammad Nuh bahwa keunggulan Kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum
KTSP, antara lain:
a.
Jika kurikulum KTSP mata pelajarannya ditentukan
dulu untuk menetapkan standar kompetensi lulusan, maka pada Kurikulum 2013 pola
pikir tersebut dibalik.
b.
kurikulum baru
2013 memiliki pendekatan yang lebih utuh dengan berbasis pada kreativitas
siswa. Kurikulum baru memenuhi tiga komponen utama pendidikan, yaitu
pengetahuan, keterampilan dan sikap. "Ke depan, kreativitas yang menjadi
andalan. Di Kurikulum 2013 ditekankan pada penguatan karakter,"
c.
pada kurikulum
baru didisain berkesinambungan antara kompetensi yang ada di SD, SMP hingga
SMA.[1]
Komentar
Posting Komentar